Mengenali
proses makan pada anak yang telah mencapai usia makan sangat penting, karena
nutrisi dari makanan yang dikonsumsi akan mendukung pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Namun, seringkali muncul beberapa kendala yang membuat
anak enggan makan dan lebih memilih untuk melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM).
GTM
adalah sebuah tantangan yang sering membuat orang tua merasa bingung dan cemas.
Setiap anak memiliki tantangan yang unik, sehingga tidak semua solusi dapat
diterapkan pada anak yang susah makan. Beberapa langkah yang mungkin dapat
diambil adalah melalui stimulasi sensorik sederhana.
- Jangan Cegah Anak Memasukkan Tangan ke
Mulut
Mencegah anak memasukkan
tangan ke mulut dapat menghambat proses belajar makan sendiri. Pastikan tangan
anak selalu bersih dan higienis, misalnya dengan membersihkannya menggunakan
tisu. Memasukkan tangan ke mulut justru dapat melatih oromotor anak agar
makanan dapat masuk ke mulut dan mendorong refleks muntah ke belakang, sehingga
mereka dapat makan dengan lebih nyaman. Pastikan tidak ada benda asing yang
dapat menyebabkan tersedak.
- Ajak Anak Sering Melakukan
Aktivitas Luar Ruangan
Selain bermanfaat untuk stimulasi sensorik, penelitian menunjukkan bahwa
individu yang melakukan aktivitas luar ruangan selama 20 menit setiap hari akan
meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaannya secara signifikan. Aktivitas luar
ruangan tidak hanya bermain dengan rumput, Anda juga dapat mencari ide
aktivitas lainnya di menu Ide Permainan di aplikasi Tentang Anak.
- Rutin Membersihkan Gusi dan Lidah
Membersihkan bagian mulut
seperti gusi dan lidah dua kali sehari dengan kain dan air hangat matang dan
sejak gigi mulai tumbuh dengan pasta gigi berfluoride.
- Selalu Sediakan Makanan
Fingerfood Makanan
fingerfood dapat membantu anak bereksplorasi ketika mereka mulai MPASI, bahkan
sejak usia 6 bulan. Pastikan teksturnya mudah diremas ketika digenggam dan
tidak menyebabkan tersedak.
Foto:
Designed by freepik
Sumber: