Menangis
adalah metode utama bayi untuk berkomunikasi. Melalui tangisan, bayi dapat
menyampaikan kebutuhan mereka kepada orang tua dan orang lain di sekitarnya.
Bisa
jadi mereka merasa lapar, takut, lelah, ngantuk, sakit, ingin mendapatkan
perhatian, kesal, bosan, atau merasa tidak nyaman.
Namun,
seringkali orang tua atau orang dewasa lainnya menginterpretasikan tangisan
bayi sebagai tanda rasa lapar. Sering terjadi, bayi masih menangis meskipun
sudah diberi ASI yang cukup.
Di
sinilah orang tua perlu memahami bahwa menangis adalah cara awal anak
berkomunikasi dengan mereka. Karena tidak semua tangisan berarti lapar.
Sering
muncul pertanyaan, “Tapi kan, semua tangisan bayi terdengar sama. Bagaimana
membedakannya?”
Tenang,
melalui artikel ini, kita akan sama-sama mempelajari berbagai jenis tangisan
bayi dan cara menginterpretasikannya. Juga, tips untuk meredakan tangisan bayi.
Makna Tangisan Bayi
- Tangisan Lapar
Nah,
tangisan lapar bayi dapat dikenali dari bentuk mulut bayi saat menangis. Bayi
yang lapar akan menjulurkan lidah atau membentuk bibir yang mencucup saat
menangis.
Dia
juga akan menghisap benda di sekeliling yang dapat dijangkaunya, serta
mengepalkan tangan ke mulut. Tangisan bayi yang sedang lapar ini, akan semakin
keras jika tidak disusui.
Tanda
lainnya dari bayi yang sedang lapar, bisa juga ia menghisap jari-jarinya atau
mengarahkan kepala dan wajahnya ke payudara ibu.
TIPS: Segera
susui bayi. Bayi yang sudah merasa kenyang umumnya akan langsung menghentikan
tangisannya. Namun, jika ia masih menangis juga setelah cukup diberi ASI, AyBund
dapat memberikan mainan bertangkai untuk ia pegang sambil menyusu sebagai
distraksi.
- Tangisan Lelah atau Mengantuk
Nah,
untuk bayi yang merasa lelah atau mengantuk, suara tangisan yang terdengar
cenderung lemah. AyBund bahkan bisa saja mendengar isakan bernada rendah
disertai menguap.
Tanda
lainnya bahwa bayi sedang merasakan lelah atau mengantuk, AyBund dapat melihat
tangannya sesekali mengusap ke mata atau menarik telinga.
TIPS: Untuk
meredakan tangisan bayi yang sedang lelah atau mengantuk, buat suasana yang
mendukung bayi untuk tertidur dengan pulas. Bedong dan ayunkan bayi dengan
lembut sehingga ia merasa aman dan nyaman. Tidak lupa, redupkan cahaya di
ruangan tempat menidurkan bayi, dan pastikan ruangan tersebut tenang serta
tidak bising.
- Tangisan Marah atau Bosan
Salah
satu jenis emosi yang bisa saja muncul pada bayi adalah marah. Bukan tidak
mungkin, makhluk kecil yang tampak tak berdaya tersebut dapat merasakan bosan,
kesal, bahkan marah.
Nah,
jika AyBund menemukan bayi menangis dengan gaya yang berkembang dari mulai
desahan, rengekan, hingga menjadi lengkingan, bisa jadi itu cara bayi
mengkomunikasikan rasa bosan atau bahkan rasa kesalnya.
TIPS: Jika
menemukan kondisi bayi dengan jenis tangisan tersebut, AyBund dapat mengangkat
dan mengayunkan bayi secara perlahan. Tepuk-tepuk lembut dirinya sambil
bersenandung kecil. Kondisi pencahayaan ruangan juga dapat berpengaruh terhadap
suasana hati bayi. Pastikan cahaya ruangan redup untuk menumbuhkan suasana
nyaman di hati bayi.
- Tangisan Tidak Nyaman
Bayi
yang merasa tidak nyaman cenderung mengeluarkan tangisan yang terdengar sengau,
repetitif, dan berpola.
Untuk
memastikan kondisinya, AyBund dapat meraba tangan dan kaki bayi. Jika tangan
dan kaki bayi terasa dingin saat diraba dan terasa pula keringat yang
menyertainya, kemungkinan besar bayi sedang merasa tidak nyaman.
TIPS: Untuk
menenangkan bayi yang merasa tidak nyaman, AyBund dapat mengendong bayi dengan
posisi tegak dan tepuk punggungnya dengan lembut sambil mencari tahu
penyebabnya.
- Tangisan Karena Sakit
Sementara
itu, jika bayi menangis dalam jangka waktu yang panjang dan suaranya terdengar
lemah, AyBund perlu waspada bahwa bayi mungkin sedang merasa sakit.
TIPS: Saat
menghadapi bayi yang menunjukkan gejala menangis seperti itu, sebaiknya berikan
ASI sambil terus memantau kondisi bayi. Raba dahinya, apakah menunjukkan
peningkatan suhu tubuh. Jika demam tidak turun, dan bayi mengalami kejang,
muntah, atau menolak menyusu, segera bawa ke dokter.
Nah,
bagaimana, apakah AyBund sudah merasa lebih paham dalam mengartikan tangisan
bayi?
Foto: Photo
by pexels
Sumber:
https://raisingchildren.net.au/babies/behaviour/common-concerns/can-you-spoil-a-baby
https://raisingchildren.net.au/babies/behaviour/crying/soothing-a-crying-baby
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Calming-A-Fussy-Baby.aspx