nJVfz3YeikVUuh7csIfBjUqWfKef84NOAQTmthpP
Bookmark

Cara Menyimpan ASI dengan Benar dan Aman

 

cara-menyimpan-asi

ASI atau air susu ibu adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi. ASI mengandung berbagai zat yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Namun, tidak semua ibu bisa menyusui bayi mereka secara langsung karena berbagai alasan, seperti bekerja, sakit, atau jarak. Untuk itu, ibu bisa memerah dan menyimpan ASI agar bayi tetap bisa mendapatkan manfaatnya.

Namun, menyimpan ASI tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ASI tetap higienis, segar, dan tidak rusak. Berikut adalah cara menyimpan ASI dengan benar dan aman yang bisa Anda ikuti.

Persiapkan peralatan yang bersih dan steril

Sebelum memerah ASI, pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu, siapkan juga peralatan yang bersih dan steril, seperti pompa ASI, botol kaca atau plastik khusus ASI, tutup botol, label, dan kantong plastik. Jika menggunakan pompa ASI elektrik, bersihkan bagian-bagian yang bersentuhan dengan ASI setelah setiap pemakaian. Jika menggunakan pompa ASI manual, rebus selama 10 menit sebelum dan sesudah pemakaian.

Pilih tempat penyimpanan yang sesuai

Setelah memerah ASI, pilih tempat penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ada beberapa pilihan tempat penyimpanan ASI, yaitu:

·         Suhu ruang: Anda bisa menyimpan ASI di suhu ruang (sekitar 25°C) selama 4-6 jam. Jika suhu ruang lebih tinggi dari 25°C, simpan ASI selama 3-4 jam saja.

·         Kulkas: Anda bisa menyimpan ASI di kulkas (sekitar 4°C) selama 3-5 hari. Jangan simpan ASI di pintu kulkas karena suhunya tidak stabil.

·         Freezer: Anda bisa menyimpan ASI di freezer (sekitar -18°C) selama 6-12 bulan. Jangan simpan ASI di dekat makanan berbau karena bisa menyerap bau tersebut.

Labeli botol atau kantong ASI

Setelah memilih tempat penyimpanan, labeli botol atau kantong ASI dengan tanggal dan jam memerah. Ini penting untuk mengetahui masa kadaluarsa ASI dan menghindari kebingungan. Selain itu, labeli juga jumlah ASI yang disimpan agar Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Jangan lupa untuk mencatat jumlah ASI yang disimpan di buku catatan atau aplikasi khusus.

Simpan ASI dalam porsi kecil

Simpan ASI dalam porsi kecil, sekitar 60-120 ml per botol atau kantong. Ini berguna untuk menghemat ruang penyimpanan dan menghindari pemborosan jika bayi tidak habis minum. Jika Anda ingin menyimpan lebih dari satu porsi dalam satu wadah, pastikan Anda menambahkan ASI yang sudah dingin ke dalam ASI yang sudah beku. Jangan mencampurkan ASI yang baru diperah dengan ASI yang sudah beku.

Cairkan ASI sebelum memberikan kepada bayi

Jika Anda ingin memberikan ASI yang disimpan kepada bayi, cairkan terlebih dahulu dengan cara meletakkannya di dalam mangkuk berisi air hangat atau di bawah air mengalir hangat. Jangan menggunakan microwave atau air mendidih karena bisa merusak zat gizi dan antibodi dalam ASI. Setelah dicairkan, aduk atau goyangkan wadahnya secara lembut untuk meratakan lapisan lemak yang terpisah. Periksa suhu ASI dengan meneteskan sedikit di pergelangan tangan Anda. Pastikan suhunya tidak terlalu panas atau dingin.

Itulah cara menyimpan ASI dengan benar dan aman yang bisa Anda lakukan. Dengan menyimpan ASI dengan cara yang tepat, Anda bisa memberikan ASI kepada bayi Anda kapan saja dan di mana saja. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. ( Gambar : astronauts.id )

Posting Komentar

Posting Komentar

* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.