
ASI atau air susu ibu adalah sumber nutrisi terbaik
untuk bayi. ASI mengandung berbagai zat yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal. Namun, tidak semua ibu bisa menyusui bayi mereka
secara langsung karena berbagai alasan, seperti bekerja, sakit, atau jarak.
Untuk itu, ibu bisa memerah dan menyimpan ASI agar bayi tetap bisa mendapatkan
manfaatnya.
Namun, menyimpan ASI tidak boleh sembarangan. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ASI tetap higienis, segar, dan tidak
rusak. Berikut adalah cara menyimpan ASI dengan benar dan aman yang bisa Anda
ikuti.
Persiapkan peralatan yang bersih dan steril
Sebelum
memerah ASI, pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Selain itu, siapkan juga peralatan yang bersih dan steril, seperti pompa ASI,
botol kaca atau plastik khusus ASI, tutup botol, label, dan kantong plastik.
Jika menggunakan pompa ASI elektrik, bersihkan bagian-bagian yang bersentuhan
dengan ASI setelah setiap pemakaian. Jika menggunakan pompa ASI manual, rebus
selama 10 menit sebelum dan sesudah pemakaian.
Pilih tempat penyimpanan yang sesuai
Setelah
memerah ASI, pilih tempat penyimpanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ada
beberapa pilihan tempat penyimpanan ASI, yaitu:
·
Suhu ruang: Anda
bisa menyimpan ASI di suhu ruang (sekitar 25°C) selama 4-6 jam. Jika suhu ruang
lebih tinggi dari 25°C, simpan ASI selama 3-4 jam saja.
·
Kulkas: Anda bisa
menyimpan ASI di kulkas (sekitar 4°C) selama 3-5 hari. Jangan simpan ASI di
pintu kulkas karena suhunya tidak stabil.
·
Freezer: Anda bisa
menyimpan ASI di freezer (sekitar -18°C) selama 6-12 bulan. Jangan simpan ASI
di dekat makanan berbau karena bisa menyerap bau tersebut.
Labeli botol atau kantong ASI
Setelah
memilih tempat penyimpanan, labeli botol atau kantong ASI dengan tanggal dan
jam memerah. Ini penting untuk mengetahui masa kadaluarsa ASI dan menghindari
kebingungan. Selain itu, labeli juga jumlah ASI yang disimpan agar Anda bisa
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Jangan lupa untuk mencatat jumlah ASI yang
disimpan di buku catatan atau aplikasi khusus.
Simpan ASI dalam porsi kecil
Simpan
ASI dalam porsi kecil, sekitar 60-120 ml per botol atau kantong. Ini berguna
untuk menghemat ruang penyimpanan dan menghindari pemborosan jika bayi tidak
habis minum. Jika Anda ingin menyimpan lebih dari satu porsi dalam satu wadah,
pastikan Anda menambahkan ASI yang sudah dingin ke dalam ASI yang sudah beku.
Jangan mencampurkan ASI yang baru diperah dengan ASI yang sudah beku.
Cairkan ASI sebelum memberikan kepada bayi
Jika
Anda ingin memberikan ASI yang disimpan kepada bayi, cairkan terlebih dahulu
dengan cara meletakkannya di dalam mangkuk berisi air hangat atau di bawah air
mengalir hangat. Jangan menggunakan microwave atau air mendidih karena bisa
merusak zat gizi dan antibodi dalam ASI. Setelah dicairkan, aduk atau goyangkan
wadahnya secara lembut untuk meratakan lapisan lemak yang terpisah. Periksa
suhu ASI dengan meneteskan sedikit di pergelangan tangan Anda. Pastikan suhunya
tidak terlalu panas atau dingin.
Itulah cara menyimpan ASI dengan benar dan aman
yang bisa Anda lakukan. Dengan menyimpan ASI dengan cara yang tepat, Anda bisa
memberikan ASI kepada bayi Anda kapan saja dan di mana saja. Semoga artikel ini
bermanfaat untuk Anda. ( Gambar : astronauts.id )
Posting Komentar