Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Air Ketuban Merembes: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

| Agustus 21, 2022 WIB

 

Wanita-memegang-perutnya

Air ketuban adalah cairan yang melindungi janin dalam rahim. Cairan ini mengandung nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin selama proses kehamilan. Namun, ketika air ketuban merembes sebelum waktunya, kondisi ini dapat menjadi sangat berbahaya bagi janin dan memerlukan perhatian medis segera.

Apa itu Air Ketuban?

Air ketuban adalah cairan bening yang berfungsi melindungi janin selama masa kehamilan. Cairan ini terdiri dari air dan zat-zat penting seperti protein, glukosa, dan elektrolit yang dibutuhkan oleh janin untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Selama masa kehamilan, air ketuban dihasilkan oleh plasenta, organ yang menempel pada dinding rahim dan berfungsi sebagai penghubung antara ibu dan janin. Cairan ini berada di dalam kantung ketuban yang melindungi janin dari luar dan memberikan perlindungan dari benturan serta memungkinkan janin untuk bergerak dan mengembangkan otot-ototnya.

Apa yang Dimaksud dengan Air Ketuban yang Merembes?

Air ketuban yang merembes terjadi ketika cairan yang seharusnya berada di dalam kantung ketuban keluar melalui serviks sebelum proses persalinan dimulai. Ini dapat terjadi pada tahap mana saja selama kehamilan, tetapi paling sering terjadi di awal atau tengah kehamilan.

Mengapa Air Ketuban yang Merembes Sangat Berbahaya Bagi Janin?

Air ketuban yang merembes dapat menjadi sangat berbahaya bagi janin karena ketuban memiliki peran yang sangat penting selama proses kehamilan. Air ketuban menyediakan nutrisi dan oksigen bagi janin, dan juga melindungi janin dari infeksi dan benturan. Ketika air ketuban merembes, janin tidak lagi dilindungi dengan baik dan dapat terkena infeksi serta berisiko lahir prematur.

Selain itu, jika air ketuban merembes pada awal kehamilan, bayi mungkin mengalami kelainan perkembangan dan cacat lahir. Selama proses persalinan, air ketuban berfungsi sebagai pelumas dan membantu bayi untuk keluar dari rahim dengan mudah. Ketika air ketuban sudah habis, proses persalinan menjadi lebih sulit dan dapat meningkatkan risiko cedera pada bayi.

Apa yang Menyebabkan Air Ketuban Merembes?

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan air ketuban merembes, di antaranya:

1. Pecahnya kantung ketuban

Pecahnya kantung ketuban dapat terjadi secara alami selama proses persalinan, tetapi dapat terjadi juga sebelum waktu persalinan dimulai. Hal ini dapat terjadi karena tekanan yang terlalu besar pada kantung ketuban, infeksi, atau kelainan pada plasenta.

2. Infeksi

Infeksi pada saluran kencing atau vagina dapat menyebabkan air ketuban merembes. Bakteri yang masuk ke dalam rahim dapat menyebabkan inflamasi dan pecahnya kantung ketuban. Infeksi ini dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan dan dapat menyebabkan infeksi pada janin serta membahayakan kesehatannya.

3. Kelainan pada plasenta

Kelainan pada plasenta seperti plasenta previa atau abrupsi plasenta dapat menyebabkan air ketuban merembes. Plasenta previa terjadi ketika plasenta menutupi bagian bawah rahim, sedangkan abrupsi plasenta terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.

4. Trauma

Trauma pada perut atau panggul dapat menyebabkan pecahnya kantung ketuban. Hal ini dapat terjadi akibat kecelakaan atau trauma fisik lainnya.

Gejala Air Ketuban yang Merembes

Beberapa gejala yang dapat terjadi ketika air ketuban merembes, antara lain:

·         Cairan bening yang keluar dari vagina

·         Rasa basah atau lembab pada celana dalam

·         Kontraksi yang terjadi lebih sering atau lebih kuat daripada biasanya

·         Perubahan warna atau bau dari cairan yang keluar

Jika mengalami gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Penanganan Air Ketuban yang Merembes

Penanganan air ketuban yang merembes tergantung pada penyebab dan tahap kehamilan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:

1. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi tekanan pada rahim dan memperbaiki kondisi air ketuban. Dokter mungkin merekomendasikan untuk beristirahat di tempat tidur atau membatasi aktivitas fisik yang berat.

2. Antibiotik

Jika air ketuban merembes akibat infeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

3. Injeksi steroid

Injeksi steroid dapat diberikan untuk membantu perkembangan paru-paru janin jika persalinan terpaksa dilakukan sebelum waktunya.

4. Persalinan dini

Jika kondisi air ketuban memburuk atau janin berisiko mengalami komplikasi, dokter dapat merekomendasikan persalinan dini untuk menyelamatkan bayi.

Kesimpulan

Air ketuban yang merembes dapat menjadi kondisi yang sangat berbahaya bagi janin. Penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala air ketuban yang merembes. Dengan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dan cedera pada janin dapat dihindari.

FAQs