nJVfz3YeikVUuh7csIfBjUqWfKef84NOAQTmthpP
Bookmark

Cara Menghitung Kebutuhan Popok Sekali Pakai


Cara Menghitung Kebutuhan Popok Sekali Pakai

Jika selama ini sering berpikir kalau mempunyai anak itu membutuhkan uang yang banyak, bisa jadi hal tersebut relatif benar. Tetapi, jika kamu mengira saat mereka mulai membutuhkan uang yang banyak ketika sudah memasuki ke jenjang sekolah sepertinya kamu harus berpikir ulang. Karena ternyata kebutuhan mereka itu sudah sangat banyak dari sejak hari pertama dilahirkan. Walaupun ada yang tidak mengeluarkan biaya ketika proses persalinan namun tetap saja persiapannya membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit.

Setelah persalinan, si bayi juga masih membutuhkan uang untuk memenuhi berbagai macam keperluannya seperti popok sekali pakai. Karena intensitas buang air si kecil yang lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Nah, kira-kira dalam satu tahun ini berapa banyak popok yang dihabiskan?

Berikut adalah contoh perhitungannya :

1. Ketika si kecil sudah mulai memakai popok sekali pakai dari sehabis  dilahirkan, maka nilai pengeluaran untuk tahun pertama akan menjadi cukup banyak.

Mungkin banyak orang tua yang lebih  memilih untuk memakaikan popok dari kain untuk bulan pertama kelahiran si bayi, walaupun begitu yang masih sering terjadi ialah membuat popok sekali pakai dijadikan pilihan alternatif. Kalau dihitung si bayi biasanya akan buang air kecil sebanyak 10 hingga 20 kali, sedangkan untuk buang air besar biasanya sebanyak 4 sampai 12 kali. Kalau dijadikan rata-rata maka kebutuhan popok dalam sehari sebanyak 10 hingga 12 popok. Lalu untuk kebutuhan dalam sebulan si bayi perlu kurang lebih 372 popok.

2. Popok tipe celana akan mulai dipakaikan ketika bayi sudah mulai memasuki usia lebih dari 1 bulan. Untuk ukurannya dimulai dengan ukuran S

Popok ukuran S dipakai oleh bayi yang sudah berusia 2 hingga 5 bulan karena mereka pada usia tersebut si bayi sudah mulai bisa berguling-guling dan tengkurap. Sedangkan Frekuensi buang air kecilnya biasanya sebanyak 10-20 kali per hari dan buang air besar sebanyak 4 sampai 10 kali. Mereka akan menghabiskan popok sekali pakai sebanyak 8 sampai 10 buah dalam sehari. Dalam waktu sebulan maka bayi akan menghabiskan kurang lebih sebanyak 310 popok, sehingga selama kurun usia 2 sampai 5 bulan bayi memerlukan sebanyak 1240 popok ukuran S.

3. Popok ukuran M  akan mulai dipakai saat feses si kecil sudah mulai mengeras, yaitu ketika usianya sekitar 5 hingga 9 bulan.

Bayi sudah mulai duduk dan merangkak, mereka sudah mulai mengonsumsi MPASI. Untuk Frekuensi buang air kecilnya rata-rata 10 sampai 15 kali dalam sehari sedangkan buang air besarnya rata-rata 2 sampai 4 kali dalam sehari. Jika dihitung maka popok yang dibutuhkan adalah sekitar 7 sampai 8 popok sekali pakai dalam sehari. Itu berarti selama satu bulan popok sekali pakai yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak 248 popok yang kalau dikalikan selama  5 bulan berarti anak memerlukan sebanyak 1240 buah popok.

4. Terakhir, popok ukuran L akan dipakai oleh bayi yang sudah berumur 9 sampai 12 bulan.

Pada Usia ini untuk frekuensi buang air kecil biasanya sudah mulai berkurang. Hal tersebut dikarenakan pada usia ini bayi mulai bisa merangkak bahkan beberapa di antaranya ada yang sudah bisa berdiri. Frekuensi buang air kecil sudah berkurang menjadi 5 sampai 10 kali sehari, sedangkan buang air besar sebanyak 1 sampai 3 kali dalam sehari. Dalam sehari si kecil akan memerlukan 6 sampai 7 popok sehingga selama satu bulan memerlukan kurang lebih sebanyak 217 popok. Dalam kurun usia 9 sampai 12 bulan ini berarti bayi membutuhkan sebanyak 868 popok.

Jika ditotal, maka dalam satu tahun pertama si kecil sudah harus memerlukan popok sekali pakai sebanyak kurang lebih 3720 buah. Namun hal ini masih sebuah perkiraan rata-rata, dikarenakan  angkanya bisa saja berubah tergantung dengan frekuensi buang air anak dan juga dari ketelatenan orang tua untuk mengganti popok sekali pakai dengan alternatif lainnya yang lebih sustainable, misalnya popok kain atau Clodi yang bisa dicuci berulang kali dan digunakan layaknya popok.

Ulasan di atas  bisa kamu gunakan sebagai patokan dalam hal kebutuhan Popok. Kalau dihitung-hitung maka untuk biaya pembelian popoknya saja sudah lumayan besar. Buat kamu yang sudah kebelet untuk nikah terus punya anak, yakinkan dahulu apakah benar-benar sudah siap secara mental dan finansial untuk membesarkan anak dengan berbagai macam kebutuhannya?

Posting Komentar

Posting Komentar

* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.